Cari Blog Ini

Senin, 02 November 2015

ICT dalam Pendidikan



Soal UTS Pendidikan Matematika Mata Kuliah ICT

1.    1. Jelaskan dan beri contoh nyata pada setiap pointnya dampak positif dan negative ICT dalam dunia pendidikan. Serta berikan solusi untuk meminimalisir dampak negative yang ada!
Jawab :
Dampak positif :
1. Lebih memudahkan guru dan siswa. Contohnya : mencari sumber belajar  
2. Sebagai media persentasi pembelajaran. Contohnya : Power point,
3. Inovasi dalam dunia pendidikan terus berkembang dan mudah untuk mengtahuinya.
    contohnya:   penggunaan internet dalam pembelajaran.
Dampak negatif :
1. Penyalahgunaan internet dalam pembelajaran. Contohnya : copy paste tugas
2. Ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi. Contohnya : Siswa
    lebih suka langsung mencari tugas diinternet daripada berfikir sendiri.
3. Pengalih fungsian guru. Contohnya : Siswa lebih mempercayai internet daripada
    gurunya.

2.    2.  Jelaskan apa yang anda ketahui tentang geogebra!
 Jawab :
GeoGebra merupakan kependekan dari geometry (geometri) dan algebra (aljabar),   tetapi    program ini tidak hanya mendukung untuk kedua topik tersebut, tapi juga        mendukung      banyak topik matematika di luar keduanya.
           Manfaat Geogebra dalam pendidikan matematika
           1. GeoGebra untuk media demontrasi dan visualisasi.
           2. GeoGebra sebagai alat bantu kontruksi.
           3. GeoGebra sebagai alat bantu penemuan konsep matematika
           4. GeoGebra untuk menyiapkan bahan-bahan pengajaran



Jumat, 02 Oktober 2015

Uji Tanda


Uji tanda (sign test) merupakan uji statistik non-parametrik yang sederhana dan merupakan uji non-parametrik yang paling awal digunakan. Dinamakan “Uji Tanda” karena hasil pengamatan didasarkan atas tanda ( positif atau negatif ) dan bukan pada besarnya nilai numerik. Uji tanda berfungsi pada penelitian dimana :
a.       Pengukuran kuantitatif tdk mungkin atau tdk dapat  dilakukan.
b.      Unit observasi adalah data pasangan yg masih mungkin ditentukan  tingkatannya berdasarkan hubungan antara kedua pasangan.
c.       Dapat diterapkan pada kasus dua sampel berhubungan dgn asumsi bahwa terjadinya perbedaan karena adanya dua kondisi yg berbeda.
Prinsip-Prinsip Uji Tanda :
  1. Variabel yg diamati memiliki selisih distribusi observasi.
  2. Unit observasi tdk selalu ditarik dari satu populasi yg sama , tetapi (pasangan observasi bisa berasal dari populasi yg berbeda).
  3. Tiap subyek dipasangkan sedemikian rupa sehingga memberi kesamaan (ciri tertentu sma) dan berlaku sebagai pengontrol terhadap dirinya sendiri.

Syarat Penggunaan Uji tanda :
  1. Pasangan hasil pengamatan yg sedang dibandingkan bersifat independen.
  2. Masing-masing pengamatan dalam tiap pasang terjadi karena pengaruh kondisi yg serupa.
  3. Pasangan yg berlainan terjadi karena kondisi yg berbeda.
A.    Prosedur Pelaksanaan Uji Tanda dengan Sampel Kecil
a)      Menyatakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
b)      Memilih taraf nyata (mis. 5%,1%,10%)
c)      Menghitung frekuensi tanda
d)     Menentukan tanda beda antara pasangan observasi
e)      Menentukan probabilitas hasil sampel yang Diobservasi
f)       Penarikan kesimpulan statistik tentang hipotesis nol. Menerima H0 jika  probabilitas sampel atau menolak H0 dan menerima H1 jika  probabilitas hasil sampel.
Contoh 1 :
PT. Rimba Raya ingin mengembangkan alat pemotong kayu baru untuk mengolah kayu pada industri hilirnya. Perusahaan tersebut ingin melihat apakah alat baru tersebut lebih bagus dari alat lama yang telah digunakan. Dalam hal ini perusahaan tidak tertarik pada tingkat efisiensi penggunaan alat. 10 pekerja dipilih secara acak untuk menguji alat. Setiap pekerja yang menggunakan satu alat lama dan memberikan nilai 1-10 dimana (1) sangat tidak bagus dan (10) sangat bagus. Kemudian bekerja disuruh menggunakan alat baru dengan memberikan nilai 1-10, dimana (1) sangat bagus dan (10) sangat tidak bagus. Dari ilustrasi di atas apakah terdapat perbedaan nyata pada kedua alat pemotong kayu tersebut?
Berikut Tabel Data Hasil Pengamatan :
Pekerja
Alat Baru
Alat Lama
Tanda Beda (x-y)
A
5
6
-
B
8
5
+
C
9
1
+
D
7
6
+
E
5
6
-
F
10
4
+
G
6
3
+
H
8
8
0
I
4
7
-
J
9
7
+
n= jumlah observasi yang relevan
  = jumlah tanda positif + jumlah tanda negatif
  = 6 + 3
  = 9
r = jumlah tanda yang paling sedikit
  = 3

Penyelesaian :
ΓΌ  Prosedur Uji Tanda
a)      Menyatakan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Hi)
H0 : p = 0,5 (alat baru tidak lebih bagus dari alat lama)
Hi : p > 0,5 (alat baru lebih bagus dari alat lama)
Dimana p adalah probabilitas adanya penggunaan alat yang lebih baik
b)      Memilih taraf nyata
Taraf nyata adalah
c)      Menghitung frekuensi tanda
Dari data di atas diperoleh 6 tanda positif, 3 tanda negative, dan 1 tanda 0
d)     Menentukan tanda beda antara pasangan frekuensi
Untuk tanda beda ini sudah tertera pada Tabel Data Pengamatan
e)      Menentukan probabilitas hasil sampel yang diobservasi.
Dari data diperoleh n = 9 da r = 3, maka dari tabel binominal diperoleh hasil bahwa :
n = 9 pada p = 0,50
r0 = 0,0020
r1 = 0,0176
r2 = 0,0703
r3 = 0,1641
f)       Penariakan kesimpulan
Menerima H0 jika  probabilitas sampel, menolak H0 dan menerima Hi jika probabilitas sampel
Dari hasil di atas diperoleh bahwa 0,05 < 0,2540, yang berarti terima H0. Maksudnya adalah alat pemotong kayu baru memiliki perbedaan nyata terhadap alat pemotong kayu yang lama atau dengan kata lain alat baru dapat layak atau dapat menggantikan alat baru.

Contoh 2 :
Nilai rasa oleh 10 konsumen ayam goreng yang dimasak dengan resep lama dan ayam goreng yang dimasak dengan resep baru (10 menunjukan “rasa sangat enak”, dan 1 menunjukan “rasa sangat tidak enak”)

NILAI RASA
Konsumen
Resep Lama (x)
Resep Baru (y)
Tanda Pendekatan (y-x)
Ali
Budi
Cindy
Dedi
Eli
Finrah
Gading
Herry
Indri
John
3
5
3
1
5
8
2
8
4
6
9
5
6
3
10
4
2
5
6
7
+
0
+
+
+
-
0
-
+
+
n = jumlah observasi yang relevan
   = jumlah tanda positif + jumlah tanda negatif
   = 6 + 2
   = 8
r  = jumlah tanda yang paling sedikit
   = 2 
Penyelesaian :
ΓΌ  Prosedur uji tanda
                                i.            Menyatakan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha)
H0 : p = 0,5 (resep baru tidak memberikan rasa lebih enak dari pada resep lama)
Ha : p > 0,5 (resep baru memberikan rasa lebih enak dari pada resep lama)
            Dimana p adalah probabilitas adanya perbaikan rasa
                              ii.            Memilih taraf nyata
Taraf nyata adalah  = 0,05
                            iii.            Menghitung frekuensi tanda
Dari data di atas diperoleh 6 tanda positif, 2 tanda negative, dan 2 tanda 0
                            iv.            Menentukan tanda beda antara pasangan frekuensi
Untuk tanda beda ini sudah tertera pada Tabel Data Pengamatan
                              v.            Menentukan probabilitas hasil sampel yang diobservasi.
Dari data diperoleh n = 8 da r = 2, maka dari tabel binominal diperoleh hasil bahwa :
n = 8 pada p = 0,50
r0 = 0,0039
r1 = 0,0312
r2 = 0,1094
r3 = 0,1445
                            vi.            Penariakan kesimpulan
Menerima H0 jika  probabilitas sampel, menolak H0 dan menerima Ha jika probabilitas sampel
Karena dalam contoh kita, 0,05 < 0,1445, maka kita menerima hipotesis nol resep baru tidak bisa dikatakan sebagai perbaikan rasa atas resep lama. (resep baru = resep lama tidak berbeda)

            B. Prosedur Uji Tanda dengan Sampel Besar
            Jika jumlah sampel cukup besar, dan jika pendekatan normal menerima terhadap distribusi binominal, maka aturan pengambilan keputusan yang berlaku sesuai dengan aturan distribusi Z dimana rasio kritis (CR dari nilai Z) dihitung sebagai :
CR =
                                                Dimana :
                                                R = jumlah tanda positif
                                                n = jumlah pasangan observasi yang relevan
Contoh :
Anggaplah bahwa dalam soal no.2 terdapat 33 konsumen di dalam sampel. Asumsikan pula bahwa hasil berikut telah diperoleh
Beda bertanda + = 18
Beda bertanda  - = 12
Beda bertanda 0 = 3
Total = 33  n = 33
Penyelesaian :
            Jika taraf nyata sebesar 0,05 digunakan, aturan pengambilan keputusan dapat dinyatakan dengan format yang berupa sebagai berikut :
            Terima H0 jika CR ≤ 1,64 atau tolak H0 dan terima Ha jika > 1,64.
Rasio kritis dihitung sebagai berikut :
CR =
CR =
CR =
       = 1,095
            Karena 1,095 < 1,64 maka hipotesis nol akan diterima dalam hal ini kesimpulannya menjadi, tidak terjadi perbedaan nyata antara nilai rasa kedua resep tersebut.


 



           











DAFTAR PUSTAKA
Suprianto. Statistik : Teori dan Aplikasi Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga, 2001  
________. Metode Statistik. Palembang : Universitas PGRI Palembang, 2012